Bapak

Hampir 10 tahun ku tak mencium tangan kuatmu, sosok yang slalu menungguku di depan pintu. Membawakan tas beratku yang berisi buku-buku, lalu kau pijat punggungku, sakit kepalaku. Ku tak lagi mencicipi lezatnya masakanmu yang tiba-tiba telah terhidang ketika kusibuk dengan tugas-tugasku. Setiap ku pergi dengan bus di pagi buta, kuslalu menangis penuh haru, dan baru kutahu kau slalu menghafal plat bus yang aku naiki, jaga-jaga jika terjadi sesuatu. Tapi itu dulu...
Saat hendak pergi berbagi ilmu, ku berkunjung ke pusaramu, mengajakmu bercerita, meski sebentar aku senang, itu slalu kulakukan ketika hendak mengajari anak didikku.
Dan kini, lama ku tak kesana. Kini ku tlah punya anak dan kehidupan, tapi di dalam sini, bahkan alam pun akan tahu, bahwa kumerindukanmu...

Belum ada Komentar untuk "Bapak"

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan Anda di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel