Saptuari, Raja Percetakan Digital Jogja yang Bangkit Dari Bencana Gempa
Raja Percetakan Digital Jogja, Saptuari Sugiharto Ternyata Pernah Terkena Dampak Gempa Jogja, Namun Berhasil Bangkit dan Menjadi Jauh Lebih Sukses Dari Sebelumnya!
Pada saat bisnis cetak mug, pin, jam dinding ataupun t-shirt belum terlalu booming. Saptuari Sugiharto, pria asli Yogyakarta ini mulai berbisnis digital printing
pada tahun 2004. Tetapi siapa sangka, Kedai Digital Saptuari sekarang
sudah mempunyai cabang di 36 kota di Indonesia dengan 60 cabang.
Putus Asa Karena Gempa Bumi
Saptuari Sugiharto sebelum membuat Kedai Digital, dia hampir 9 kali
gonta-ganti pekerjaan menjadi karyawan. Saptuari pernah menjadi penjaga
koperasi, penjual ayam kampung, penjual batik, penjual stiker, marketing
radio, perusahaan operator seluler sampai karyawan di perusahaan IT.
Pada saat gonta-ganti pekerjaan itu, akhirnya Saptuari berpikir bahwa
dirinya memang tidak cocok untuk kerja kantoran.
Pada saat Saptuari bekerja sebagai EO sebuah event, beberapa penonton
rusuh karena berebut merchandise. Dia langsung berpikir bahwa kalau
sebenarnya merchandise itu yang dicari, kalau bisa membuat merchandise
sendiri kenapa tidak. Pada tahun 2004 akhirnya Saptuari dengan 3
karyawannya membuat bilik kecil untuk membuat Kedai Digital. Karyawannya
adalah 1 designer dan satu petugas front office. Pertama kali buka,
Saptuari sangat jatuh bangun, bahkan tidak jarang dia merugi. Puncaknya
adalah pada 2 tahun berjalan, tempatnya terkena gempa bumi pada tahun
2006. Hampir seluruh peralatan cetaknya rusak.
Bangkit, Dengan Satu Mug
Setelah pada tahun 2006 terkena gempa, Saptuari tetap berjuang
membangun kembali brandnya. Saptuari yang sejak dari awal sudah membuat
produknya secara manual, membuat slogan ‘Bikin mug semau kamu atau bikin
merchandise semau kamu’. Ini yang menjadi titik balik Saptuari, banyak
muda-mudi dari Yogyakarta yang memesan mug maupun kaos di Kedai Digital.
Dan akhirnya pada tahun 2007, Saptuari memenangkan Wirausaha Muda
Mandiri pada tahun 2007.
Masyarakat semakin mengenal brand Kedai Digital. Produk-produk dari
Kedai Digital pun tidak sembarangan. Bahkan Saptuari pernah membuat
keramik yang dipakai jam dinding. Pada waktu itu masih belum ada keramik
yang dipakai untuk jam dinding.
Kreatifitas Kedai Digital
Saptuari selalu bekerja dengan kreatifitas. Pada awal Kedai Digital
beroperasi, dia hampir membuat desain pesanannya sendiri bersama
karyawannya. Saptuari banyak menerima orderan pribadi pada saat itu,
akhirnya Kedai Digital berusaha membuat desain yang seunik mungkin.
Tidak hanya Kedai Digital, Saptuari juga membuat Kedai Cutting. Kedai
Cutting ini adalah percetakan khusus kaos, juga menerima hanya satu kaos
saja.
Karyawan Saptuari yang sekarang berjumlah 110 orang ini hampir
semuanya adalah anak muda. Dia menganggap anak muda mempunyai
kreatifitas yang cukup tinggi. Dan pada tahun 2007, Saptuari membuka
sistem waralaba untuk membuka cabang dikota-kota lain.
Belum ada Komentar untuk "Saptuari, Raja Percetakan Digital Jogja yang Bangkit Dari Bencana Gempa"
Posting Komentar
Silahkan tinggalkan pesan Anda di sini