Sebelum di uji dan setelah di uji



Banyak jiwa yang berkata: "Saya akan bersedekah dengan banyak bila saya diberikan rizki yang melimpah." Kenyataannya ketika rizki ditambah oleh Allah dia mengingkari.

Banyak jiwa yang berkata: "Saya akan mempelajari ilmu tauhid, ilmu hadist, fiqh dan akhlak bila diberikan waktu yang luang serta kesehatan." kenyataannya ketika waktunya diluangkan oleh Allah dia malah melupakan dan mengerjakan hal yang lain.

Banyak jiwa yang berseru: "Demi Allah, bila saya menikah kelak, saya tidak akan membiarkan sedetikpun waktu berlalu kecuali berdasarkan tuntunan Alquran dan sunnah." tetapi ketika Allah mendatangkan jodoh selayak pilihannya yang pertama dilakukannya adalah tenggelam dalam kesia-siaan selayak jiwa-jiwa lainnya yang di benci prilakunya selama ini.

Inilah cobaan dalam hidup..
sering kita mampu beristiqamah ketika dalam kesulitan namun malah goyah dalam kemudahan.
seolah bagi kita, kemudahan bukanlah ujian dan bentuk keridhaan.

Padahal jelas-jelas Rasulullah bersabda:
"Yang kutakutkan pada umatku bukanlah kelaparan dan kesusahan, namun kelapangan dan kemudahan serta dunia yang dihamparkan didepan kalian. sungguh dunia itu hijau dan manis."

Maka sudah saatnya kita menghitung diri...

Apakah kebaikan dan penjagaan kita disaat lajang masih berlanjut ketika sudah menikah?

Apakah kedermawanan kita kita disaat sederhana masih berlanjut ketika sudah berkecukupan?

Apakah ilmu kita dimasa sekarang lebih baik dari ilmu kita di masa lalu?

Bila hasilnya malah lebih buruk, bersedihlah.. sebab kelapangan, pernikahan, kekayaan kita ternyata hanya menjatuhkan derajat taqwa kita dimasa lalu.

-sebuah renungan oleh Ust. Rahmat Idris-

Belum ada Komentar untuk "Sebelum di uji dan setelah di uji"

Posting Komentar

Silahkan tinggalkan pesan Anda di sini

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel